*

*

Ads

Senin, 20 Juli 2020

Pulau Falkland Antartika, Inggris

Kontroversi Pulau Falkland rumah satwa liar dan pemandangan pedesaan yang mengesankan


Dikategorikan sebagai sektor pariwisata terbaik di Antartika, Pulau Falkland menyembunyikan pemandangan indah yang layak untuk dijelajahi. Sejarah Pulau Falkland yang agung berasal dari lima ratus tahun yang lalu ketika penjajahan terjadi pada abad ke-18. Dikatakan bahwa pulau yang indah ini berada di bawah kontroversi karena diklaim oleh banyak negara seperti Inggris, Prancis, Argentina, dan Spanyol. Sebelum tempat wisata ini ditemukan oleh negara-negara itu, pulau ini tidak ada penghuninya.

Pada 1764, Pulau Falkland diduduki oleh Perancis yang kemudian diserahkan oleh Spanyol di mana ia memerintah Falkland Barat. Tidak lama setelah itu, Inggris mengambil alih pulau timur pada tahun 1765. Karena cuaca buruk dan tidak berguna secara strategis, Spanyol dan Prancis memindahkan garnisun mereka yang mengakibatkan pulau-pulau itu tidak dihuni.

Pada tahun 1820, Argentina datang ke pulau ini untuk membangun pemukiman permanen, tetapi itu dibuang oleh Inggris yang melakukan ekspedisi pada tahun 1832. Setelah lama berselisih tentang kedaulatan pada tahun 1983, penduduk pulau mendapatkan kewarganegaraan Inggris penuh di mana sektor pariwisata berkembang secara bertahap.

SEJARAH PERANG PULAU FALKLAND
Junta militer Argentina berusaha menaikkan popularitas dengan merebut Pulau Falkland dari Inggris. Strategi itu malah berbalik menjungkalkan mereka.

Sejak 1960-an sampai 1980-an Argentina beberapa kali dipimpin junta militer. Antara 1930 hingga 1983 jabatan presiden rata-rata hanya bertahan dua tahun. Ekonomi di negeri tersebut terseok-seok dan jatuh ke jurang krisis baik di era pemerintahan demokratis maupun junta militer. Meski Menteri Urusan Ekonomi rajin diganti setahun sekali, tetap saja perekonomian tak kunjung membaik.

Malahan, pada 1970-an sebanyak 30.000 orang yang kritis terhadap pemerintahan junta militer dan menjadi kelompok oposisi dihabisi dan dicurigai sebagai kelompok kiri. Peristiwa itu populer disebut sebagai Perang Kotor.

Di tengah kekacauan ekonomi, ketidak stabilan politik, dan kegelisahan masyarakat, presiden dari militer ketika itu, Leopoldo Fortunato Galtieri Castelli, memutuskan untuk menyerang Kepulauan Falkland yang dikuasai Inggris. Lokasinya 480 kilometer dari timur pesisir Argentina. Pulau itu juga dikenal dengan nama Malvinas.

Keputusan Galtieri mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat. Terlebih, di awal-awal masa perang, euforia kemenangan Argentina melawan Belanda di final Piala Dunia 1978 dibawa ke ranah dukungan perang.

Chant saat final Piala Dunia yang terkenal seperti ‘He who does not jump is a Dutchman’ diubah menjadi ‘He who does not jump is an Englishman’ dan berkumandang di markas River Plate saat Argentina bertanding uji coba melawan Uni Soviet menjelang Piala Dunia 1982. Dari sana, dukungan rakyat Argentina atas keputusan memerangi Inggris di Pulau Falkland makin meluas dan melupakan masalah krisis ekonomi dan politik.

Nahas, keputusan menduduki Falkland itu justru menjadi blunder besar. Argentina kalah saat pasukannya menyerah atas Inggris pada 14 Juni 1982, tepat hari ini 37 tahun lalu. Kondisi ekonomi Argentina pasca perang kian terpuruk. Inflasi melonjak sampai 200 persen. Utang luar negeri mereka berada dalam angka 39 miliar dolar AS.






Sengketa Falkland
Kepulauan Falkland telah lama menjadi rebutan Inggris dan Argentina. Sejarahnya, kepulauan yang memiliki dua pulau utama yaitu Falkland Timur dan Falkland Barat itu pertama kali ditemukan dua penjelajah Eropa, John Davis dari Inggris (1592) lalu Sebald de Weerdt dari Belanda (1600). Pada 1690 seorang kapten Inggris bernama Kohn Strong menamai pulau tersebut Viscount Falkland.

Namun baru Louis-Antoine de Bougainville asal Perancis yang mulai mendirikan permukiman di sana pada 1764 dan menamai pulau tersebut sebagai Malovine. Sejak itu kepulauan Falkland mulai disinggahi orang-orang Eropa, termasuk Spanyol, yang mendirikan permukiman di Falkland Timur sampai 1811.

Sengketa wilayah muncul saat Argentina yang merdeka dari Spanyol sejak 1816 mulai menyatakan kedaulatannya atas Falkland pada 1820. Rentetan insiden terjadi mulai dari kapal perang AS menghancurkan permukiman Argentina di Falkland Timur pada 1831 sebagai balasan atas penangkapan tiga kapal AS yang tengah berburu anjing laut di daerah tersebut, hingga pengusiran beberapa pejabat Argentina oleh pasukan Inggris pada 1833.

Puncaknya, Inggris menduduki pulau tersebut dengan memasang seorang letnan sipil untuk menjadi gubernur pada 1841. Ini diiringi dengan bermigrasinya 1.800 orang Inggris ke pulau itu pada 1885.

Sejak direbut Inggris, Argentina terus melakukan protes. Setelah Perang Dunia II, sengketa Falkland ditangani Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berjalan alot. Kedua negara saling ngotot mempertahankan klaim dengan melempar bukti-bukti sejarah dan perjanjian dengan penguasa sebelumnya.

Di tengah perjanjian yang buntu, pada 2 April 1982, Leopoldo Galtieri memutuskan untuk menyerbu Port Stanley, ibu kota Kepulauan Falkland, dengan kekuatan 3.000 personel. Mereka dengan cepat menyingkirkan garnisun kecil marinir Inggris tanpa menimbulkan korban jiwa. Hari berikutnya, marinir Argentina merebut pulau Georgia Selatan. Pada akhir April lebih dari 10.000 pasukan Argentina menduduki Falkland.

Ketegangan kecil bahkan telah terjadi pada 19 Maret 1982 saat sekelompok pekerja besi tua asal Argentina mendarat di Pulau Georgia Selatan, 810 mil timur Falkland yang juga dikuasai Inggris, dan mengibarkan bendera Argentina.

Publik negeri Tango menyaksikan dengan bangga para prajurit yang mewakili bangsa mereka berhasil menduduki Falkland. Sebagian dari mereka berkumpul di Plaza de Mayo (depan istana kepresidenan) guna menunjukkan dukungannya.

Inggris yang telah mempertahankan kedaulatan atas Kepulauan Falkland dan sekitarnya selama 150 tahun memilih tidak tinggal diam. Perdana Menteri Margaret Thatcher mengatakan bahwa 1.800 orang Falkland adalah bagian dari keluarga mereka. Inggris memilih menyanggupi ajakan perang Argentina meski berjarak 8.000 mil.

Pemerintahan Thatcher pada 7 April 1982 mendeklarasikan wilayah perang sejauh 320 kilometer di sekitar Falkland. Encyclopaedia Britannica mencatat, Inggris lantas membentuk gugusan tugas angkatan laut. Mengerahkan dua kapal induk, HMS Hermes yang sudah berumur 30 tahun dan HMS Invincible yang baru, serta dua kapal pesiar.

Menurut catatan kronik BBC, AS sempat membujuk Argentina agar mau menandatangani surat perjanjian damai, namun ditolak pada 19 April. Beberapa hari berikutnya, pada 25 April, pasukan Inggris berhasil merebut kembali Pulau Georgia Selatan dari tangan Argentina.

Angkatan perang Inggris mulai tancap gas membombardir kekuatan militer Argentina sejak awal Mei 1982. Dimulai pada 1 Mei saat pasukan Inggris melancarkan serangan udara yang menyasar lapangan terbang Stanley di Falkland. Tiga pesawat Argentina juga berhasil ditembak jatuh.

Keesokan harinya, komando tertinggi angkatan bersenjata Inggris membikin keputusan krusial dengan memerintahkan kapal selam bertenaga nuklir HMS Conqueror untuk melepaskan torpedo ke arah kapal penjelajah milik angkatan laut Argentina General Belgrano. Hasilnya, serangan pada 2 Mei 1982 itu menewaskan 323 awak kapal.

Serangan Inggris ke kapal General Belgrano menuai kritik. Pasalnya, kapal Argentina ditembak hancur saat posisinya sudah menjauh dari zona ekonomi eksklusif yang diklaim Inggris. Surat kabar populer di Inggris, The Sun, kala itu menaruh berita tenggelamnya kapal Argentina di halaman pertama. Lengkap dengan membubuhkan slogan "Gotcha!" tanda gembira.

Hari-hari berikutnya, kronik BBC terus melaporkan serangan Inggris yang banyak mengenai target sasaran vital pertahanan Argentina. Sampai akhirnya pada 14 Juni 1982, pasukan Inggris merebut Port Stanley hampir tanpa perlawanan. Pasukan Argentina memilih melucuti senjata mereka sendiri dan menyerah.

Perang Falkland menyebabkan 655 prajurit Argentina tewas. Sementara di pihak Inggris ada 255 prajurit. Sedangkan tiga penduduk Falkland dilaporkan ikut gugur.

Galtieri vs Thatcher
Barangkali, bila Leopoldo Galtieri tak sembrono menyerang Inggris demi meraih popularitas di mata rakyat, negaranya bisa mendapatkan kembali kepulauan Falkland dengan cara yang damai. Ini terungkap dari dokumen CIA yang telah dideklasifikasikan dengan judul "Solusi untuk krisis Falklands". Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Inggris sebenarnya siap untuk menerima pergantian kekuasaan kepulauan Falkland ke tangan Argentina. Seperti dilansir Independent, penduduk pulau yang tidak ingin menjadi warga Argentina bahkan telah dipikirkan untuk diboyong ke Skotlandia,

Selain itu, dari ribuan pasukan Argentina yang dikerahkan ke Falkland, sebagian besar adalah sipil yang menjalani wajib militer. Mereka cuma berbekal semangat nasionalisme yang dipompa sampai ke ubun-ubun dan hanya itu. Mereka tidak diberi makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak untuk musim dingin yang kian dekat.

Beberapa analis pertahanan menilai seharusnya Argentina bisa menang mudah jika mereka menunggu badai Atlantik selatan pada Juni karena dapat mencegat armada perang Inggris mendekati Kepulauan Falkland. Karier Galtieri tamat gara-gara kalah perang. Ia lantas digantikan Mayor Jenderal Alfredo Óscar Saint-Jean.

Apa yang menimpa Leopoldo Galtieri berbanding terbalik dengan situasi Margaret Thatcher. Sebenarnya dua pemimpin ini punya situasi praperang yang sama. Popularitas Thatcher dari Partai Konservatif sedang menukik seiring kemunculan Partai Sosial Demokrat yang menawarkan corak baru. di tengah krisis ekonomi yang mencekik warga. Ketika itu program utama pemerintahan Thatcher adalah meredam krisis ekonomi dengan mengurangi inflasi sampai dua digit dan memotong anggaran pengeluaran publik.

Simon Jenkins, kolumnis Guardian dan penulis buku Mission Accomplished? The Crisis of International Intervention (2015), menyebut anggaran pengeluaran publik itu termasuk urusan pertahanan dan luar negeri. Muncul wacana untuk melepas koloni Hong Kong untuk diserahkan ke Cina. Termasuk daerah koloni pulau-pulau di Atlantik selatan yang dinegosiasikan untuk dijual atau dikembalikan ke negara-negara sekitarnya. Tidak terkecuali Kepulauan Falkland.

Sama seperti jalan pikiran Galtieri, mengobarkan perang dapat menebalkan kembali dukungan publik Inggris ke Thatcher. Benar saja, kemenangan Inggris dalam Perang Falkland membikin Thatcher dan partainya menang dalam Pemilu 1983. Ia bahkan menjadi wanita terlama yang duduk di kursi Perdana Menteri selama tiga periode berturut-turut.

Beberata Destinasi menarik di Falkland

Christ Church Cathedral merupakan salah satu destinasi wisata sejarah menarik di Kepulauan Falkland, tepatnya berada di Ibukota Stanley. Bangunan gereja ini juga terletak di dekat pantai dan menjadi gereja paling selatan yang ada di Dunia. Walaupun bangunannya kecil, tapi bentuk arsitektur gereja yang berdiri sejak 1892 ini sangat unik dan menjadi salah satu gereja paling indah, serta sebagai landmark dari Pulau Falkland.

Historic Dockyard Museum terletak di Jalan Ross, Stanley. Historic Dockyard Museum menyimpan berbagai macam artefak kapal yang ada di Stanley dan berbagai kerangka hewan asli dari Kepulauan Falkland. Selain itu tempat ini juga menghadirkan berbagai macam toko souvenir asli dari kepulauan ini. Bangunan museum ini juga unik yang menjadi destinasi wisata unggulan di Kepulauan Falkland.

Gypsi Cove

Gypsi Cove menjadi tempat wisata alam sekaligus spot untuk menyaksikan secara langsung Penguin Magellanic yang memiliki habitat alami di Kepulauan Falkland. Wisata ini mudah dijangkau yang hanya berjarak sekitar 6,5 km sebelah barat Stanley. Teluk ini sangat indah dan pemandangannya masih sangat alami, disertai banyak burung-burung laut yang dapat menghiasi tempat wisata ini.



Bodie Creek Suspension Bridge, jembatan Bodie Creek yang sudah tidak berfungsi yang berlokasi di Pulau Falkland Timur dan menjadi jembatan suspensi paling selatan yang ada di Dunia. Jembatan ini sudah dibangun pada tahun 1925, yang mana sebelumnya difungsikan untuk membawa hewan ternak agar lebih cepat. Akan tetapi jembatan ini sudah tidak difungsikan sejak tahun 1997, karena sudah dimakan usia dan jarang digunakan oleh masyarakat setempat.

Bangkai Kapal Lady Elizabeth terletak di sebelah timur Pelabuhan Stanley, kapal ini juga dijuluki Lady Liz. Kapal ini diluncurkan di Sunderland, UK pada tahun 1879 dan mengalami kerusakan saat masuk ke Teluk Horn di Chile, dan ketika diperbaiki di Stanley, kerusakannya sangat berat dan membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya kapal ini ditinggalkan begitu saja di dekat pelabuhan. Sebelumnya kapal ini akan dijadikan sebagai museum, namun karena kurangnya dana membuat proyek tersebut tidak dilanjutkan.

Selama perjalanan untuk menjelajahi tempat wisata di Pulau Falkland, pengunjung memiliki kesempatan untuk melihat ratusan penguin, paus, elang laut, anjing laut gajah, dan singa laut di habitatnya. Selain itu, Anda juga wajib mengunjungi museum di mana Anda akan melihat artefak bersejarah atau koleksi fosil dari koneksi pulau ke Antartika. Jangan lupa untuk berjalan-jalan di sekitar Pulau Falkland di mana Anda dapat menjelajahi bagian dalam yang berbatu dan berbukit di mana ia adalah rumah bagi banyak spesies hewan. Tempat wisata semacam itu layak untuk dijelajahi.

Untuk mengunjungi dan menjelajahi tempat wisata Pulau Falkland, pengunjung dapat memanfaatkan penerbangan LATAM dari Santiago yang beroperasi setiap hari Sabtu dan akan kembali sekaligus. Selama penerbangan, selalu berhenti di bagian selatan kota Chili, Punta Arenas demi formalitas adat. Dikatakan bahwa penerbangan selalu berhenti di Rio Gallegos, Argentina di mana Anda memiliki kesempatan untuk menjelajahi negara ini juga.






Deskripsi: Pulau Falkland adalah resor wisata terbaik di Antartika di mana ia adalah rumah bagi ratusan spesies satwa liar dengan situs bersejarah untuk dijelajahi
tag :


OBJEK WISATA MANCA NEGARA


Teluk Wilhelmina Antartika

Kota Tua Samarkand, Uzbekistan
Pulau Falkland Antartika Inggris
Pulau Falkland Antartika Inggris
Air Terjun Victoria Afrika
Air Terjun Victoria Afrika
Panci Makgadikgadi Botswana, Afrika
Panci Makgadikgadi Botswana, Afrika
Pulau Falkland Antartika Inggris
Pulau Falkland Antartika Inggris
Panorama Alam Georgia
Panorama Alam Georgia
Kebun Raya Singapura
Kebun Raya Singapura
Pagoda Shwedagon Yangon, Myanmar
Pagoda Shwedagon Yangon, Myanmar
Dataran Guci Xiangkhouang, Laos
Dataran Guci Xiangkhoung, Laos
Danau Iskanderkul Tajikistan
Danau Iskanderkul Tajikistan
Piramida Giza Mesir
Piramida Giza Mesir
Ngarai Sungai Ikan Namibia, Afrika
Ngarai Sungai Ikan Namibia, Afrika
Taman Nasional Ala Archa Kirgistan
Taman Nasional Ala Archa Kirgistan
Selat Drake Antartika Amerika
Selat Drake Antartika Amerika
Istana Kekaisaran Tokyo
Istana Kekaisaran Tokyo
Jembatan Gerbang Emas
Jembatan Gerbang Emas - Amerika
Air Terjun Niagara
Air Terjun Niagara Prancis
Grand Canyon
Grand Canyon Amerika
Pasar Terbesar di Bangkok
Pasar Terbesar di Bangkok
Taman Nasional Yellowstone
Taman Nasional Yellowstone - Amerika
Burj Khalifa - Dubai
Budj Khalifa Dubai
Taj Mahal
Taj Mahal India
Musium Amir Temur Uzbekistan
Musium Amir Temur Uzbekista
Blackpool - Amerika
Blackpool Irlandia
Taman Nasional Blue Mountain - Sydney
Taman Nasional Blue Mountain Sydney
Jembatan Baja Terbesar di Australia
Jembatan Baja Terbesar di Australia
Taman Nasional Kakadu Australia
Taman Nasional Kakadu Australia
Danau Baikal Rusia
Danau Baikal Rusia
Biara Meteora Yunani
Biara Meteora Yunani
Pantai Bondi Australia
Pantai Bondi Australia
Menara Eiffel Prancis
Menara Eiffel Prancis
Musium Van Gogh Belanda
Musium Van Gogh Belanda
Gedung Opera Sydney
Gedung Opera Sydney
Gunung Meja Afrika
Gunung Meja Afrika
Menara Kembar Petronas Malaysia
Menara Kembar Petronas Malaysia

===============================




Air Terjun Victoria Afrika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar